Detektif Detektif II: Junior

Baca ini dulu sebelumnya.

Warner TV menayangkan lagi serial Veronica Mars! Ya, ampun! Ini salah satu seri TV fave saya jaman dulu. Yaa, gak dulu-dulu amat, sih, ya. Eniwei, karena saya demen bikin daftar-daftar sesuatu, ini best 3 detektif remaja yang menurut saya yang sampai saat ini masih tetep suka.

1. Trio Detektif

Dari kanan: Bob, Jupe, dan Pete. Pas banget, ya..

Dari kanan: Bob, Jupe, dan Pete. Pas banget, ya..

Kenapa mereka bertiga mendapat posisi yang tertinggi dalam daftar saya? Sederhana saja, mereka adalah detektif pertama yang saya baca.

Saat ini, sudah sangat lama sejak saya membaca serial Trio Detective terakhir kali. Bukunya juga udah hilang semua! Tapi, setiap kali melihat buku tersebut, kenangan saya akan tahun-tahun ketika saya membuat orangtua saya bosan setengah mati gara-gara saya gak berhenti ngomongin mereka masih teringat seakan baru kemarin saja.

Sesuai namanya, Trio Detektif sebenarnya tiga sahabat berusia 13-14 tahun yaitu Jupiter Jones, Pete Crenshaw, dan Bob Andrew. Mereka bertiga tinggal di kota fiktif Rocky Beach, California.

Jupiter sang penyelidik pertama adalah mantan actor cilik yang dikenal dengan sebutan Baby Fasto, karena bobotnya. Jupe adalah anak yang sangat cerdas dengan kemampuan memori yang luarbiasa. Jupe menggemari teka-teki dan sepertinya sih teka-teki pun menggemarinya, hehe..

Jupe adalah seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama paman dan bibi yang mengelola tempat jual beli barang bekas. Diantara tumpukan barang inilah, markas Trio Detektif didirikan. Orang tua Jupe dikatakan sudah meninggal dunia. Kalau menurut buku-buku originalnya, ayah dan bunda Jupe adalah penari professional. Namun adaptasi terakhir The Three Investigators and the Secret of Skeleton Island, ayah dan bunda Jupe adalah ilmuwan yang, sama kayak anaknya, hobi menyelidiki fenomena-fenomena aneh. Lebih masuk akal daripada professional dancer kalau menurut saya.

Pete adalah orang kedua di tim ini. Digambarkan sebagai pemuda yang atletis, tapi juga paling bodoh, hehe.. Walau bagaimanapun, berguna di dalam tim. Orang ketiga adalah Bob Andrew, jago masalah teknis dan riset.

Kasus mereka biasanya begini: mereka menemukan barang atau tempat yang membuat mereka bertanya-tanya, jam yang bukannya berdering malah ngejerit-jerit misalnya. Atau burung yang gagap. Nah, mereka selidiki itu sampai ujungnya, biasanya, mereka akan menemukan harta karun!

Nah, anak kecil mana yang gak tertarik kisah itu cobaaaaa

Anak jaman sekarang… lebih tertarik main get rich*sigh*

2. Veronica Mars

Serial Veronica Mars hanya berjalan 3 season plus satu kisah layar lebar. Singkat, tapi bikin saya jatuh hati juga.

Jadi si Veronica adalah anak satu-satunya sheriff yang beralih profesi menjadi penyelidik swasta. Anak perempuan 17 tahun ini bersekolah di Neptune High, salah satu SMA yang siswa-siswanya kebanyakan anak-anak artis atau anak orang kaya.

Walaupun bukan anak orang kaya, tapi dulunya Veronica adalah cewek popular. Itu hanya gara-gara dia pacaran dengan Duncan, cowok popular di sekolah yang ayahnya adalah pemilik perusahaan besar. Ditambah pula, ayah Veronica, Keith Mars, adalah sheriff di kota itu. Tapi setelah Lily, sahabat Veronica, mati dibunuh orang, dia putus dengan Duncan. Sang ayah dipecat setelah berkonflik dengan ayahnya Lily yang merupakan salah satu orang terpenting di kota itu. Maka, kehidupan Veronika di sekolah ikut terpuruk. Ditambah dengan kaburnya sang ibu, jadilah Veronica berubah menjadi anak yang sinis memandang segala sesuatu.

Diawali dengan penasaran apa yang sebetulnya terjadi dengan Lily, Veronica pun semakin tertarik masuk ke dalam dunia penyelidikan bersama sang ayah. Dan karena keterpurukan statusnya di sekolah membuat dia menjadi berkenalan dan bersahabat dengan anak-anak yang sebelumnya tidak dia kenal. Eli Navaro, misalnya, seorang anggota gank motor tukang buat onar yang dia selamatkan dan akhirnya banyak menyelamatkan dan membantunya nanti. Walace si anak yatim yang menjadi korban bully, dan Mac yang jago computer. Tiga orang terdekatnya inilah yang nantinya banyak membantu Veronica dalam memecahkan kasus-kasusnya.

Saya suka seri ini karena kasus-kasus yang dipecahan si Veronica, anak SMA, ya memang urusan yang bisa dipecahkan anak seusianya. Misalnya, mencari tahu siapa yang menyebarkan email-email jahat di sekolah, kecurangan dalam pemilihan ketua murid, atau kesalahan dalam tes narkoba. Kalaupun ada kasus yang akhinya besar—misalnya masalah domestic abuse terhadap salah satu anak yang di jaga seorang siswa yang part time sebagai babysitter—itu pada akhirnya akan diambil alih oleh sheriff setempat.

 

3. Hajime Kindaichi Hajime Kindaichi

Hampir sama ceritanya Cuma aja gak seterkenal Conan Edogawa kalo di kita. Buat saya pribadi, saya lebih suka dengan Detektif Kindaichi daripada Detektive Conan. Soalnya si Kindaichi itu tengil.

Berbeda dengan Conan yang digambarkan anak baik-baik ganteng tukang berpose keren pinter jago maen bola, Kindaichi adalah anak SMA yang pemales, badung, tukang ngeluh, dan hobi ngintipin rok anak cewek. Kindaichi sih lebih suka hidupnya tenang saat dia bisa males-malesan. Hanya saja, kasus-kasus criminal seakan tertarik berada di sekitarnya, tuh.

Ebuset, kan?

Kalo gw sekelas sama Kindaichi, gua bakalan ngelakukan apapun biar bisa pindah sekolah aja. Ngeriiii…

Nah, kalo si Conan langsung kepengen ikutan terlibat menyelidiki, si Kindaichi ini biasanya ogah-ogahan dulu. Barulah saat makin genting, dia mulai tertarik dengan embel-embel ngomong, ‘Demi reputasi kakekku, akan kupecahkan kasus ini..’ Yah, gitulah kira-kira, ya.. Kakeknya Kindaichi ini adalah seorang detekif yang terkenal di Jepang. Saya lebih suka seri Kindaichi karena lebih sadis dibanding Conan, hehe… Tapi juga lebih, agak, masuk akal. Maksud saya, dalam kisah-kisah Kindaichi kan si pembunuh memang selalu sudah merencanakan matang-matang aksinya. Terkadang sampai bertahun-tahun. Kalau dalam Conan, kadang dalam kisahnya si pelaku bertindak impulsive aja gitu. Karena terpicu sesuatu atau perkataan saat itu juga yang menjadi motif. Tapi anehnya, walaupun impulsive, tapi kok pembunuhannya sangat rumit yang harusnya butuh perencanaan yang seksama. Gak masuk akal!

Satu pemikiran pada “Detektif Detektif II: Junior

  1. Terus terang saja, saya sebel sama adaptasi Trio detektif versi film Jerman itu. Yang paling nyebelin, karakter Bob yang pemberani dan tekun dibikin penakut dan bodoh. Padahal kan itu jatah Pete supaya kesannya absurd, soalnya Pete anaknya atletis, jagoan fisik tapi malah penakut. Lagipula keliatan dari segi casting, peran Bob dikasih ke aktor cilik yang keliatan bullyable.
    Selain itu plot dan misterinya maksa banget, gak kayak novelnya yang jauh lebih menarik. Ah…jadi kangen sama novelnya

Tinggalkan komentar